[Book Review] Hari Setelah Kita Jatuh Cinta oleh Halluna Lina

08.53




Judul : Hari Setelah Kita Jatuh Cinta
Penulis : Halluna Lina
Halaman : 248
Penerbit : Grasindo
ISBN : 978-602-375-520-2
Cetakan Pertama Juni 2016
Rate : ★★★


Blurb....


Saat membatalkan pernikahannya sendiri, Rasi merasa langit runtuh dan mengubur dirinya di kedalaman bumi hingga mustahil dirinya bangkit lagi. Akan tetapi, Tuhan tidak kehabisan kejutan. Di saat Rasi selesai membenahi hati dan kembali menjalani hidup, hadirlah Reuben. Lelaki itu membuat Rasi berpikir apakah dia hadir sebagai tiket untuk bisa bangkit kembali dan jatuh cinta? Rasi berpikir demikian saat tangan Reuben terulur, menawarkan kebersamaan, dan tanpa sadar memberi Rasi mimpi.
Rasi menyerahkan segala kepercayaannya dan menyilakan Reuben masuk pada bagian dirinya yang tidak pernah dibagi pada sembarang orang. Tapi, di saat yang sama, Rasi tahu bahwa Reuben bukan datang padanya sebagai kesempatan untuk kembali jatuh cinta. Reuben justru datang untuk menggenapkan pengalamannya patah hati. Di titik itulah, Rasi terlambat menyadari bahwa penyakit yang membuatnya lupa, bahwa patah hati ada untuk dihadapi, bukan dihindari.

***


Rasi Kejora adalah seorang penulis, payung besar novel-novelnya tidak jauh dari masalah cinta karena hal itu memang salah satu masalah terbesarnya. Setelah membatalkan pernikahan dengan Berlin, lelaki yang telah dia inginkan sejak lama menjadi suami masa depannya. Gadis itu menjadi lebih sensitif tentang segala hal yang menyinggung pernikahan, hidup bersama, jatuh cinta bahkan anak. Melihat iklan layanan masyarakat keluarga berencana saja Rasi bisa menangis sejadi-jadinya.

Rasa sakit dan trauma yang mendalam, jadi bagian besar tema dari buku ini. Selain itu bagian dari buku ini yang paling saya sukai adalah cerita persahabatan antara Rasi, Relung, Hannah, Freyja, dan Aga. You know the- "even after we were apart, lost contact and didn't talk to each other, but when we meet again we're not even awkward, we're okay and we still bestfriend." -kind of frienship. Sweet right?
Hal ini juga disampaikan oleh Rasi dalam speechnya di pernikahan Hannah. Mereka sudah bersahabat sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama, meski mereka pernah sibuk mengejar mimpi masing-masing tapi mereka kembali bersama dan saling bergantung satu sama lain. Bahkan bagi Rasi mereka telah menjadi bagian terpenting dalam kelangsungan hidupnya.


Rasi, Relung, Freyja, Hannah dan Aga memiliki kisah cinta yang berbeda-beda. Relung dengan pacar super over protektifnya. Sedangkan hubungan Freyja dengan pacarnya Azka juga diwarnai intrik-intrik drama. Hannah bisa dikatakan yang paling beruntung diantara mereka berlima. Lalu Aga, lelaki satu-satunya yang ada dalam lingkar persahabatan ini. Ya ampuuuuun Ga........gemes....pengen banget deh kalau saya jadi penulisnya, saya jadiin kamu gentleman yang berani lebih deket sama Rasi diluar embel-embel "sahabat" hehe. Sayang sekali bukan seperti itu ceritanya, karena kalian akan tahu bagaimana hubungan Rasi dan Aga yang sebenarnya setelah baca buku ini.

"Karena satu-satunya yang bisa menjadi landasan langgengnya persahabatan adalah kepercayaan dan menerima kurang serta lebih yang ada." (hal. 28)
***

Siapa sih yang tidak akan kelewat geer atau bahasa kekiniannya baper, kalau ada laki-laki yang tiba-tiba datang dan memberi perhatian lebih? 
Ini soal Reuben, karakter dalam buku ini yang paling saya benci. Tipe lelaki yang sentuhan dan perhatiannya bikin klepek-klepek.
Tapi emang biasanya cowok kayak gini nih baiknya suka ga ketulungan bikin salah pengertian. Baik sih baik tapi ya kalau ga ada niatan apa-apa boh ya jangan kelewat baik gituloh, kan repot kalau sudah disalah artikan sama orang lain, apalagi menyangkut perasaan (Lah ini saya berasa curhat).
Saya benar-benar tidak habis pikir, bagaimana perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan bisa jauh beda. Apakah yang ada dipikiran semua laki-laki memang begitu?
Jika saya adalah Rasi, saya juga pasti akan seperti dia atau bahkan lebih trauma setelah mengalami hal itu.
Luar biasa Reuben, you got the awards of a very jerk book boyfriend this year from me!

***


Oh ya, seperti yang kalian bisa lihat di foto ini, ada ilustrasi gambar Cirebon Prujakan yaitu sebuah Stasiun Kereta Api di daerah Cirebon, Jawa Barat. Ilustrasi gambar ini terdapat pada bab 1 buku ini, tepatnya di halaman 37.

Ya buku ini memang berlatar belakang tempat di kota Cirebon. Saya sebagai orang yang kadang-kadang mudik ke kota ini, jadi merasa ada sedikit kedekatan dengan novel ini. Terutama di awal bab, ada percakapan yang menggunakan kata "jeh", saya lupa percakapan antara siapa dengan siapa dan di halaman berapa. Yang pasti hal itu langsung ngingetin saya ke logat khas cirebon yang sering saya dengar saat ngobrol sama saudara cirebonan saya.
Dan ada tempat-tempat lain di kota ini yang juga jadi latar tempat pertemuan Reuben dan Rasi, bikin saya pengen eksplor Cirebon dan memastikan tempat itu nyata atau enggak. Hahaha kinda weird of me, sorry.
***

So, after all this not-so-short-yet-not-long-either review yang malah lebih kayak curhat ini, to be honest, ada beberapa aspek yang saya pribadi kurang sreg sama novel ini, terutama pada apa yang Reuben lakukan ke Rasi pada halaman 102 di bab 4. Gak tahu ya kenapa, sebenernya saya sedikit kaget waktu baca bab itu. Karena apa yang saya tangkap dari gambaran si penulis tentang latar belakang Reuben dan Rasi, jauh dari itu. 

Dan juga ada beberapa typo yang saya temukan dalam novel ini, salah satunya pada halaman 136, paragraf ke 2, kalimat terakhir. Disitu tertulis kata "risiko" dengan kesalahan penulisan EYD, menjadi "rIsiko".
Diluar dari itu saya akan bilang bahwa saya menyukai ending novel ini yang tanpa pemanis buatan seperti kata Rasi. Satu lagi, kalimat penutup dibawah yang saya kutip dari bagian bawah cover buku ini, semoga bisa jadi reminder.

"Jatuh cintalah saat siap, bukan saat kamu kesepian." 




P.S. Ini adalah review pertama yang saya tulis di blog.
I'm sorry if I lack in many things. (:


You Might Also Like

1 komentar

  1. Selamat untuk review buku pertamanya 😊👍 bagus untuk review pertama :) sukaa :) btw, suka sama foto2 buku dna setuju banget sama kalimat "Jatuh cintalah saat siap, bukan saat kamu kesepian."

    BalasHapus